Kamis, 20 Desember 2007
di
01.11
|
Edwin Howard Amstrong
Penemu Radio FM
Sejak kecil, Edwin Howard Amstrong menyukai berbagai hal tentang mesin. Anak pemalu yang lahir 18 Desember 1890 di kota New York ini, suka mengotak-atik mesin apa saja yang ditemuinya. Padahal, ayahnya penerbit buku dan ibunya seorang guru. Bakat yang besar dalam bidang permesinan itu, karena Amstrong rajin membaca buku. Ketika usianya menginjak 14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf buatan Marconi. Ia sangat mengagumi Marconi, pencipta alat pengirim berita tanpa kawat ke seluruh dunia. Karena kode morse hanya terdengar sayup-sayup dan tak jelas, Amstrong ingin membuat radio yang bersuara jelas. Saat duduk di bangku SMA (17 tahun), Amstrong berhasil membuat sendiri stasiun radio di rumahnya. Karena ingin mendalami impiannya itu, Amstrong masuk Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Melihat putranya yang berjuang keras, sang ayah memberi hadiah sepeda motor warna merah, untuk pulang pergi sekolah. Amstrong termasuk murid yang pandai. Setelah lulus, ia menjadi guru besar dan insinyur listrik. Pada tahun 1912, Amstrong berhasil membuat sirkuit regeneratif dan sirkuit feedback. Ia juga mempelajari tabung hampa buatan De Forest, yang bernama trioda dan audion. Kemudian, Amstrong menggabungkan penemuannya, dengan tabung hampa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara beribu-ribu kali lebih jelas. Sayangnya, De Forest menganggap penemuan itu adalah hak miliknya. Mereka memperebutkan hak ciptanya, selama 14 tahun di pengadilan. Akhirnya, De Forest menjadi pemenangnya, karena para hakim tidak memahami ilmu kelistrikan.
Tapi para ilmuwan tetap menganggap Amstronglah penemu sirkuit dan FM radio. Ia dianugrahi Medali Franklin dan dijuluki “Bapak Sirkuit”. Pada tanggal 1 Februari 1954, Amstrong meninggal di New York. Ia disetarakan dengan penemu lama, di bidang kelistrikan seperti Amphere dan Bell.
Penemu Radio FM
Sejak kecil, Edwin Howard Amstrong menyukai berbagai hal tentang mesin. Anak pemalu yang lahir 18 Desember 1890 di kota New York ini, suka mengotak-atik mesin apa saja yang ditemuinya. Padahal, ayahnya penerbit buku dan ibunya seorang guru. Bakat yang besar dalam bidang permesinan itu, karena Amstrong rajin membaca buku. Ketika usianya menginjak 14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf buatan Marconi. Ia sangat mengagumi Marconi, pencipta alat pengirim berita tanpa kawat ke seluruh dunia. Karena kode morse hanya terdengar sayup-sayup dan tak jelas, Amstrong ingin membuat radio yang bersuara jelas. Saat duduk di bangku SMA (17 tahun), Amstrong berhasil membuat sendiri stasiun radio di rumahnya. Karena ingin mendalami impiannya itu, Amstrong masuk Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Melihat putranya yang berjuang keras, sang ayah memberi hadiah sepeda motor warna merah, untuk pulang pergi sekolah. Amstrong termasuk murid yang pandai. Setelah lulus, ia menjadi guru besar dan insinyur listrik. Pada tahun 1912, Amstrong berhasil membuat sirkuit regeneratif dan sirkuit feedback. Ia juga mempelajari tabung hampa buatan De Forest, yang bernama trioda dan audion. Kemudian, Amstrong menggabungkan penemuannya, dengan tabung hampa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara beribu-ribu kali lebih jelas. Sayangnya, De Forest menganggap penemuan itu adalah hak miliknya. Mereka memperebutkan hak ciptanya, selama 14 tahun di pengadilan. Akhirnya, De Forest menjadi pemenangnya, karena para hakim tidak memahami ilmu kelistrikan.
Tapi para ilmuwan tetap menganggap Amstronglah penemu sirkuit dan FM radio. Ia dianugrahi Medali Franklin dan dijuluki “Bapak Sirkuit”. Pada tanggal 1 Februari 1954, Amstrong meninggal di New York. Ia disetarakan dengan penemu lama, di bidang kelistrikan seperti Amphere dan Bell.
Diposting oleh
M.Syaiful Rizal.B.
Label:
Tokoh Dunia
0 comment:
Posting Komentar